Terkait dengan insiden penembakan
penangkapan dan penganiayaan serta pengerusakan fasilitas kampus yang dilakukan
oleh aparat kepolisian terhadap puluhan mahasiswa Universitas Indonesia
Timur (UIT) dan warga dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM, puluhan
mahasiswa akan kembali turun ke jalan dan berunjuk rasa.
Diimisioner Gabungan Aktivis Mahasiswa (GAM), Ardiansyah Rahmat, Minggu (9/11/2014), mengatakan pihaknya akan kembali berunjuk rasa di depan kampus UIT dengan agenda menolak kenaikan BBM dan memprotes penembakan rekannya oleh polisi.
"Demokrasi telah tercederai dengan ulah aparat yang tidak bertanggung jawab. Puluhan mahasiswa dan warga menjadi korban pelanggaran HAM sampai saat ini para korban masih terbaring lemas di kediamannya masing masing pasca mendapatkan perawatan serius di RS Faisal," ujar Ardiansyah.
Menurutnya, dua korban yang mendapatkan penanganan serius adalah Adi Puto Palaza korban tertembak di bahu kiri dan Hasrah mengalami patah lengan kiri. Kedua korban tersebut adalah mahasiswa UIT Fakultas Hukum Semester 9.
Dan belasan korban lainnya luka luka, rata rata tepat dibagian kepala akibat pukulan dari ganggang senjata aparat kepolisian. Tidak berhenti disitu aparat juga melakukan penangkapan terhadap salah satu alumni Mahasiswa UIT fakulyas hukum angkatan 2008 Hasri jack.
"Diimana stetment pihak polrestabes di media cetak bahwa Hasri Jack dalang dari seluruh aksi demonstrasi di Makassar, itu kami anggap tidak benar, karena dalam aksi yang berlangsung selama tiga hari tersebut murni gerakan mashsiswa UIT. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan Hasri Jeck," kata Ardiansyah.
Berdarakan hal tersebut, sesuai dengan hasil konsolidasi Mahasiswa UIT bersatu, menolak kenaikan BBM. Dan minta pihak Kepolisian untuk membebaskan seluruh mahasiswa yang ditahan di Polrestabes Makassar.
Diimisioner Gabungan Aktivis Mahasiswa (GAM), Ardiansyah Rahmat, Minggu (9/11/2014), mengatakan pihaknya akan kembali berunjuk rasa di depan kampus UIT dengan agenda menolak kenaikan BBM dan memprotes penembakan rekannya oleh polisi.
"Demokrasi telah tercederai dengan ulah aparat yang tidak bertanggung jawab. Puluhan mahasiswa dan warga menjadi korban pelanggaran HAM sampai saat ini para korban masih terbaring lemas di kediamannya masing masing pasca mendapatkan perawatan serius di RS Faisal," ujar Ardiansyah.
Menurutnya, dua korban yang mendapatkan penanganan serius adalah Adi Puto Palaza korban tertembak di bahu kiri dan Hasrah mengalami patah lengan kiri. Kedua korban tersebut adalah mahasiswa UIT Fakultas Hukum Semester 9.
Dan belasan korban lainnya luka luka, rata rata tepat dibagian kepala akibat pukulan dari ganggang senjata aparat kepolisian. Tidak berhenti disitu aparat juga melakukan penangkapan terhadap salah satu alumni Mahasiswa UIT fakulyas hukum angkatan 2008 Hasri jack.
"Diimana stetment pihak polrestabes di media cetak bahwa Hasri Jack dalang dari seluruh aksi demonstrasi di Makassar, itu kami anggap tidak benar, karena dalam aksi yang berlangsung selama tiga hari tersebut murni gerakan mashsiswa UIT. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan Hasri Jeck," kata Ardiansyah.
Berdarakan hal tersebut, sesuai dengan hasil konsolidasi Mahasiswa UIT bersatu, menolak kenaikan BBM. Dan minta pihak Kepolisian untuk membebaskan seluruh mahasiswa yang ditahan di Polrestabes Makassar.
"Jika tuntutan kami tidak
diindahkan maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa lintas Kampus se kota
Makassar," katanya. (TRIBUN TIMUR.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar