Jakarta-ASPRA,
SEBAGAI mantan gubernur, Presiden RI, Joko Widodo meninggalkan beberapa pekerjaan rumah bagi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Yang paling utama adalah membangun Rumah Susun (Rusun) untuk merelokasi warga di bantaran kali dan sungai.
Dimana normalisasi Waduk dan Kali saat ini sedang digerakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dilakukan agar musibah banjir di Jakarta bisa diminimalisir.
“Kita kejar, saya sudah perintahkan untuk bangun 50 ribu unit. Bagaimana caranya untuk tahun depan,” kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Menurutnya, proses pembangunan rusun di Jakarta memiliki kendala proses tender yang begitu lama. Sehingga, ketika ada lahan yang kosong pihaknya akan segera membangun rusun. Pasalnya, selama ini di Jakarta juga banyak kawasan Kumuh yang harus ditata oleh Pemprov DKI.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa masyarakat saat ini sudah sadar dan mau pindah ke rusun. Hal ini hasil dari kerja Jokowi yang selalu turun ke lapangan alias Blusukan dalam mengatasi masalah.
“Kalau pak Jokowi datang ke lapangan, dia bertanya kapan kami pindah ke rumah susun. Tapi, sekarang rakyat yang sadar bahwa mereka tinggal di daerah yang nggak baik dan nggak benar,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta kepada Ahok untuk segera membangun ribuan unit rusun. Dikala masyarakat sudah sadar dan mau pindah ke rusun.
Warga Bantaran Kali Akan Direlokasi Ke Rusun
Dalam merevitalisasi Kali dan Waduk, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta segera merelokasi warga yang tinggal di bantaran kali ke Rumah Susun (Rusun). Untuk menormalisasi Kali Mookavart, Jakarta Barat dan Kali Item, Jakarta Utara akan direlokasi ke Rusun Daan Mogot dan Rusun Komarudin.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Jonathan Pasodung menuturkan bahwa pihaknya sudah merelokasi warga bantaran Kali Mookevart ke Rusun Daan Mogot. Sementara untuk, relokasi warga bantaran Kali Item di Rusun Komarudin.
“Warga di bantaran Kali Mookevart sudah masuk ke Rusun Daan Mogot, sedangkan di Kali Item sebagian besar direlokasi ke Rusun Komarudin sebanyak 100 orang,” kata Jonathan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Dia menjelasakan untuk relokasi Kali Moekevard dan Kali Item sudah masuk sebanyak 130 orang ke Rusun Daan Mogot. Menurutnya, semua warga sudah diberikan undian untuk penghunian rusun. “Warga sudah kita undi dan kita kasih undian hunian,” singkatnya.
Menurutnya masih banyak warga di pinggiran Kali Mookevart dan Kali Item yang belum direlokasi. Namun, untuk saat ini pihak Kota Administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Utara sedang mendata warga. “Warga yang belum terdata tanya ke Wali Kota saja. Saya ngga pegang datanya,” ucapnya.
Untuk penertiban di wilayah Jakarta Barat akan direlokasi ke rusun Daan Mogot, di Jakarta Utara ada di rusun Muara Baru dan Marunda. Sementara untuk Jakarta Timur akan dipindahkan ke rusun Pulogebang.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso menuturkan untuk menertibkan bangunan liar yang berada di Kali dan Sungai menunggu informasi dari lima Pemerintah Kota Administrasi yang ada di Jakarta. Menurutnya, pihaknya tidak bisa bergerak tanpa adanya permintaan dari Pemerintah Kota Administrasi.
“Kami sedang menunggu dari jadwal di setiap wali kota dan Kepala Dinas Perumahan untuk melaksanakan penertiban,” kata Kukuh.
Dia menuturkan bahwa dalam waktu dekat ini nampaknya belum bisa dilakukan. Pasalnya, belum ada tempat relokasi untuk warga yang terkena dampak penertiban. “Belum kayanya karena tempatnya belum ada,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar