Jumat, 24 Oktober 2014

Kepala SDN Diduga Larikan Dana Koperasi

Bogor-ASPRA,
SEKOLAH
Dasar Negeri (SDN) Kadung Mangu 3 Desa Kadung Mangu Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, tercoreng namanya karena ulah yang sangat berlebihan dari seorang Kepala Sekolahnya yang telah larikan dana koperasi hingga kini belum kelihatan menampakkan diri di Kantor SDN Kadung Mangu tersebut. Sehingga beberapa guru yang tergabung di Koperasi tersebut menanyakan dana koperasi raib dan kemana larinya. Sementara ada dugaan Kepala Sekolah yang juga sebagai ketua pengurus Koperasi hingga kini belum tahu keberadaannya, memastikan dana koperasi tersebut dugunakan untuk usaha lain yang anggotanya tidak tahu. Sehingga keuntungan dari usaha yang seharusnya hak anggota kini diabaikan.
Menurut beberapa guru SDN Kadung Mangu 3  yang ditemui  ASPRA, Kamis (25/09) beberapa waktu lalu menjelaskan, “Keuntungan koperasi yang seharusnya untuk tunjangan pada hari Raya Idhul Fitri yang lalu tidak ada sama sekali, sedangkan sebelumnya dana itu ada, sebagai ungkapan bahwa anggota berhak menerima keuntungan dari perputaran modal yang digunakan untuk usaha Koperasi. Maka pada saat tutup tahun ada Rapat anggota Tahunan (RAT), dan tiap lebaran maupun tutup buku anggota mendapat hasil keuntungan dari usaha, yaitu mendapat tunjangan hari raya ( THR ). Namun untuk Hari Raya Idhul Fitri  2 bulan yang lalu , tidak ada sama sekali” jelasnya.
“Sehingga untuk menanyakan hasil keuntungan kepada ketua koperasi dan sekaligus kepala sekolah dan  sebagai pimpinan kami , selalu mengelak apabila kami tanyakan untuk hal ini. Maka koperasi kalau bisa dibubarkan saja, mengingat itu uang angggota semuanya dipotong gaji kami untuk iuran koperasi tiap bulannya” terangnya.
Sampai berita ini diturunkan Kepala SDN Kadung Mangu 3 tidak berada di tempat, karena beberapa kali ASPRA mendatangi kantor SDN Kadungmangu 3 Kepala Sekolahnya  tidak ada, untuk itulah kami tanyakan kepada para guru untuk konfirmasi dan menayakan keberadaan Kepala Sekolah yang diketahui bernama Ayu Lestari.
Ada dugaan dana koperasi ada kemungkinan habis atau digunakan usaha diluar sepengatahuan para anggota, karena menurut beberapa anggota yang terdiri para guru dana tersebut sampai miliaran rupiah, dan selama itu pula anggota selalu menanyakan soal dana tersebut kepala koperasi selalu mengelak. (Wanto/Rozi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar