Bogor- ASPRA,
BUKIT Sadhon yang berada di Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang, kini dijaga khusus oleh komponen masyarakat yang tergabung dalam LSM KPMP Kabupetan Bogor. Karena ada pihak lain yang akan mengklaim bahwa lahan seluas 350 hektar tersebut adalah miliknya. Maka untuk menghindari konflik tersebut dibukit Sadhon , dijaga ketat selama 24 jam.
Pasalnya, lahan seluas 350 hektar yang kini dikuasai oleh masyarakat sebagai penggarap tanah Perhutani, diklaim oleh pihak lain yang mengatasnamakan seorang pengusaha, bahwa bukit tersebut adalah miliknya. Sehingga untuk menghindari konflik, maka lahan ini selama 24 jam dijaga oleh satuan tugas Satgas LSM Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) DPC Kabupaten Bogor.
Menurut ajudannya Papi (Yulius. A) bernama Dedy yang ditemui ASPRA, Sabtu (04/10) di lokasi Bukit Sadhon mengatakan, “Kami ini mengantisipasi atas kedatangan orang yang mengklaim lahan ini, sehingga kami waspada, oleh karena mereka akan membangun sarana di lahan milik masyarakat, dan mereka mau mendatangkan material di lahan itu. Maka dari itu, kami buatkan portal, agar mobil dari pihak yang mengklaim lahan ini tidak bisa masuk. Andaikata mereka masuk dengan paksa atau dengan kekerasan, maka kami tidak akan tinggal diam,” katanya.
“Mereka enak saja, masyarakat menggarap dari Perhutani sejak beberapa tahun lalu, dan kami membuat infrastruktur termasuk jalan tembus ke lokasi sepanjang lebih kurang empat kilometer, malah mau diklaim miliknya, ini mau serobot apa lahan masyarakat ini,” jelas ajudan Papi.
Di satu sisi ASPRA setelah bertemu Pavi alias Yulius.A yang akan membela masyarakat penggarap lahan di Bukit Sadhon, di kediamannya di wilayah Sentul mengungkapkan, “Persoalan ini dipicu oleh orang yang tadinya kepercayaan saya, mereka malah mengajak pihak lain untuk mengklaim lahan itu. Saya tidak kuatir masalah ini . Justru kepercayaan saya tadi kalau ketemu sama saya ia menghindar. Dan lagi pula pihak lain tersebut mengaku miliknya, darimana lahan ini miliknya? Saya berjuang bertahun-tahun untuk membangun lahan ini dan masyarakat di sini tahu, kalau lahan ini diperjuangkan oleh masyarakat sekitar, kok aneh orang lain mengaku-ngaku miliknya,” ungkap Papi.
“Makanya saya menjaga kemungkinan kalau terjadi apa- apa yang tidak saya inginkan , oleh karena itu saya minta tolong sama KPMP untuk membantu menyelesaikan masalah ini, dan memberikan perlindungan ataupun pengawasan, sampai hal ini diselesaikan dengan damai dan mufakat” pungkasnya. (Wanto/Rozi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar