Barcelona-ASPRA,
SKOTLANDIA telah batal merdeka dari Inggris akibat pihak pro-kemerdekaan mengalami kekalahan saat voting referendum. Melihat hasil ini, wilayah Catalunya, Spanyol, tetap bersikeras menuntut diadakannya referendum menuju pelepasan diri dari Spanyol. Wilayah otonomi Spanyol yang beribukota di Barcelona ini rencananya akan melaksanakan referendum pada November 2014 mendatang.
Seperti dilansir dari WA Today (Sabtu, 20/9/2014), Presiden Catalunya, Artur Mas i Gavarro, mengatakan bahwa meskipun hasil referendum si Skotlandia tidak sesuai dengan yang diharapkan olah kelompok pro-kemerdekaan, langkah yang diambil oleh Skotlandia tersebut seakan membuka jalan bagi perjuangan di Catalunya.
Artur Mas mengatakan bahwa Skotlandia telah memberikan pelajaran yang sangat besar dalam demokrasi. Oleh karena itu, Catalunya akan terus mendesak Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, untuk mengikuti teladan dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang bersedia dengan “gentleman” dan sportif menggelar referendum.
Adapun, demi mewujudkan tekadnya untuk merdeka, Parlemen Catalunya di Barcelona Jumat kemarin (19/9) telah memberikan 106 suara dukungannya kepada pemimpin Catalunya untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Spanyol.
Namun berbeda dengan di Inggris, perjalanan menuju referendum di Catalunya ini bakal berjalan alot. PM Rajoy telah mengancam akan menuntut kepada Mahkamah Konstitusi Spanyol untuk menjatuhkan hukuman kepada siapa saja yang melakukan upaya berbau referendum yang melanggar konstitusi Spanyol.
Obama Harap Inggris Tetap Bersatu
Referendum untuk menentukan kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya akan dilakukan pada hari ini. Terkait event bersejarah ini, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengutarakan pendapatnya.
Obama mengatakan bahwa dirinya tak setuju bila Skotlandia melepaskan diri dari Inggris. Menurutnya, Skotlandia akan lebih baik bila berada di bawah naungan Inggris Raya.
Seperti dilansir dari Mashable (18/9/2014), Obama mengatakan bahwa Inggris merupakan sahabat penting dari AS. Negara ini merupakan kekuatan baik di tengah kondisi dunia yang tidak stabil. Oleh akrena itu, Obama berharap bahwa Inggris bisa selalu tetap kuat, tegap, dan bersatu.
Dukungan Obama ini bukan yang pertama kali diutarakannya. Pada Juni lalu, ketika isu pemisahan Skotlandia ini belum mencuat seperti sekarang, Obama juga sempat menyampaikan dukungan yang serupa.
Dukungan Obama kala itu disampaikannya secara langsung kepada Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Saat itu keduanya bertemu di sela-sela konferensi tingkat tinggi G7.
Referendum Skotlandia ini merupakan satu kejadian penting dalam sejarah dunia. Skotlandia, yang telah lebih dari tiga abad berada di bawah naungan Inggris, dan masuk ke dalam anggota negara Inggris Raya atau United Kingdom, akan memutuskan apakah mereka akan berdiri di atas kaki sendiri.
Isu pemisahan diri Skotlandia dari Inggris ini sebenarnya telah muncul sejak tahun 2011 lalu, yang dihembuskan oleh Partai Nasional Skotlandia. Setelah sempat meredup, isu ini kembali diangkat pada tahun 2014 ini dan pada akhirnya menghasilkan sebuah referendum tadi. (hi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar