Jumat, 24 Oktober 2014
Pelantikan Presiden, Menangis dan Kaku
Jakarta-ASPRA,
PADA acara pelatikan presiden terpilih, dilakukan pengarakan dengan mengendarai kereta kuda, Senin, 20 Oktober, ternyata kereta tersebut milik Joko Widodo. Menurut kusir kereta yang dinaiki Irianan Jokowi dan Mufidah Kalla, Sunardi, hanya kudanya saja yang dipinjam.
“Kuda yang narik kereta Pak Joko dan Pak Jusuf Kalla namanya Aura dan Agustina, kalau yang untuk istri presiden-wapres namanya Srikandi dan Solehah,” kata Sunardi, kusir sekaligus pemilik kuda yang menarik kereta yang akan ditempati Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla.
Sunardi mengatakan sering bekerja sama dengan Jokowi sejak presiden baru itu masih jadi Wali Kota Solo. Menurut Sunardi, kereta dan kuda ini diangkut Jumat sore dari Solo dan sampai di Jakarta Sabtu pagi dengan biaya Rp 15 juta untuk transportasi darat, makanan, dan vitamin kuda. Empat kuda dan dua kereta ini diinapkan di Pulomas, Jakarta Utara.
Setelah istirahat sehari, kata Sunardi, kereta dan kuda mulai dihias sejak pukul 06.00 WIB dan baru selesai jam 09.30 WIB. Sunardi mengatakan empat kuda betina ini tidak pernah rewel atau berontak. “Karena kuda-kuda ini sering ikut pawai.” Sunardi memastikan para pemimpin dan istri akan tetap aman di atas kereta.
Kereta yang akan dinaiki Jokowi-JK dihias kain dan ratusan bunga potong berwarna merah putih. Tak kalah cantik, Aura, Agustina, Solehah, dan Srikandi juga ikut bersolek mengenakan pita kain merah putih di surainya, serta bunga dan lonceng di bagian punggung. Para relawan pun tertarik ber-selfie ria dengan para kuda betina itu.
Sumpah dan Janji
Joko Widodo resmi menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Setelah membacakan sumpah dan janjinya, Jokowi dipersilakan oleh pembawa acara duduk di bangku presiden.
Di bangku presiden, Jokowi langsung disambut Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini menyambutnya dengan rangkulan dan pelukan. Keduanya kemudian berciuman pipi, cipika-cipiki.
Ternyata momen langka ini tak berlangsung sekali. Jokowi dan Yudhoyono lalu melanjutkan cipika cipiki itu hingga tiga kali. Keduanya terlihat sumringah. Usai berpelukan, mereka lantas duduk berdampingan.
Rupanya Yudhoyono tak kuasa menahan haru. Saat duduk bersama Jokowi, Yudhoyono terlihat meneteskan air mata. SBY lantas bertepuk tangan membalas riuh tepuk tangan peserta paripurna dan sejumlah tamu yang hadir.
Sedangkan Jokowi terlihat sedikit kaku. Jokowi tak ikut bertepuk tangan dan memilih meletakkan dua tangannya di sandaran kursi.
Jokowi Mendadak ke KPK
Presiden terpilih Joko Widodo ternyata pergi bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kuningan, Minggu (19/10/14) malam. Pertemuan mendadak itu membuat Jokowi membatalkan sejumlah acaranya dengan sejumlah komunitas agama.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP menuturkan, Jokowi bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad, serta sejumlah pimpinan lainnya yaitu Bambang Widjajanto, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. Pertemuan berlangsung pukul 20.30 hingga 21.15 di Gedung KPK.
“Pak Jokowi sendiri, tidak didampingi siapa-siapa,” kata Johan Budi dalam pesannya yang diterima wartawan, Minggu (19/10/14) malam..
Menurut Johan, pertemuan malam ini terkait permintaan Jokowi sebagai presiden terpilih, untuk membahas hasil rekam jejak nama calon menteri Jokowi. Juga sejumlah agenda pemberantasan korupsi lainnya. Bagaimana hasilnya, Johan mengaku tidak tahu menahu karnea tidak mengikuti pertemuan itu.
Seperti diketahui, Jumat 17 Oktober lalu, Ketua Tim Transisi Jokowi-Jusuf Jalla Rini Soemarno dan Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto, mendatangi kantor KPK untuk menyampaikan nama-nama calon menteri. Keduanya enggan membocorkan nama-nama tersebut. Menurut Hasto, penelusuran rekam jejak para calon menteri oleh KPK ini dilakukan Jokowi dalam rangka membentuk pemerintahan yang bersih dan bebas dari berbagai macam persoalan korupsi.
Tak hanya KPK, para calon pembantu Jokowi itu juga akan ditelurusi rekeningnya oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). (Red : bs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar